Kabar gembira bagi para pencinta telur. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada Selasa (8/2/2011) lalu mengumumkan adanya perubahan nutrisi dalam telur. Salah satunya, kandungan kolesterol menurun.
Berdasarkan evaluasi rutin terhadap kandungan nutrisi makanan yang dilakukan USDA terhadap makanan lokal, dibandingkan dengan tahun 2002, telur-telur yang beredar saat ini mengandung kolesterol 14 persen lebih rendah dan memiliki lebih banyak vitamin D (64 persen).
Dalam satu butir telur berukuran besar kini hanya terdapat 185 miligram (mg) kolesterol, turun dari 212 mg dan 41 IU vitamin D atau naik 18 IU vitamin D. Selain itu, telur juga mengandung jumlah kalori yang masih sama, yakni 70 kalori, dan 6 gram protein.
The American Egg Board menyebutkan bahwa perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor pemberian makanan pada ternak ayam, termasuk penambahan suplemen vitamin D.
Meski jumlah kolesterol telur lebih sedikit, menurut Dietary Guidelines for Americans, orang dewasa disarankan untuk membatasi asupan kolesterolnya kurang dari 300 mg per hari sehingga sebutir telur masih mengandung kolesterol separuh dari yang disarankan. Padahal, asupan kolesterol juga didapatkan dari jenis makanan lain.
Kolesterol merupakan jenis lemak yang berkeliaran dalam darah dengan bantuan protein yang disebut lipoprotein. Bila kadarnya berlebihan, kolesterol akan menumpuk di dinding pembuluh darah yang akhirnya bisa menyumbat dinding pembuluh darah tersebut.
Kenaikan kolesterol bisa terjadi karena makanan yang masuk dalam tubuh kita. Sebelumnya, lemak hewani, bermacam minyak jenuh, serta telur merupakan makanan sumber kolesterol yang sepatutnya dihindari untuk mengurangi kadar kolesterol. Meski kuning telur tinggi kolesterol, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi telur sama sekali. Malah seperti penjelasan sebelumnya, kandungan nutrisi dalam telur mengalami perubahan. Tapi, walaupun begitu kita tetap harus waspada karena sebutir telur masih mengandung kolesterol separuh dari yang disarankan. Karena itu kita perlu memahami mana bagian telur yang mengandung protein dan mana yang tinggi kolesterol.
Kuning telur Dalam satu kuning telur berukuran cukup besar terkandung sedikitnya 213 mg kolesterol. Itu sebabnya jika pagi ini telur menjadi menu sarapan Anda, sebaiknya perhatikan asupan kolesterol dari sumber makanan lainnya. Misalnya, Anda bisa mengganti susufull cream dengan skim milk.
Setiap hari, kita disarankan membatasi asupan kolesterol maksimal 300 mg per hari. Orang yang kadar LDL atau kolesterol jahatnya sangat tinggi dan mengonsumsi obat penurun kolesterol hanya boleh mengasup kolesterol kurang dari 200 mg per hari. Selain telur sebagai lauk, hindari mengonsumsi makanan yang dibuat dari telur, seperti roti atau kue.
Putih telur Memisahkan bagian kuning telur dari menu Anda akan membuat telur yang dikonsumsi bebas dari kolesterol karena putih telur memang tidak mengandung kolesterol. Karena itu, para ahli di Mayo Clinic merekomendasikan putih telur sebagai pengganti telur, misalnya untuk membuat kue atau memasak.
Secukupnya Telur bisa menjadi bahan pangan yang lengkap zat gizinya dan direkomendasikan selama Anda mengurangi asupan makanan lain yang mengandung kolesterol. Pada penelitian mengenai pola makan 17.000 tenaga kesehatan selama 14 tahun diketahui, makan satu butir telur setiap hari tidak meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Penelitian itu dipublikasikan tahun 1999 dalamJournal of the American Medical Association.
www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar